Adirekso.my.id – JAKARTA – Performa Anggaran Pendapatan dan juga Belanja Negara (APBN) selama tahun 2023 dinilai terjaga dengan kuat juga sehat. Realisasi belanja negara pun diklaim semakin berkualitas dengan setiap rupiah yang digunakan dikeluarkan dari APBN bermakna bagi masyarakat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada kegiatan tutup kas tahun 2023 pada Hari Jumat (29/12) dalam Gedung Jusuf Anwar, Kementerian Keuangan menyampaikan apresiasinya berhadapan dengan kinerja pengelolaan kas negara. Kendati demikian, Menkeu mengingatkan ke depan masih ada tantangan yang mana harus dihadapi.
“Sekarang tantangannya adalah bagaimana mengatur cash itu secara optimal, juga dari sisi kita untuk mengoptimalkan dari cashflow kita, itu terus perlu untuk ditingkatkan,” jelas Menkeu.
Dia menegaskan, peran strategis APBN semakin nyata dirasakan di dalam sedang tantangan ketidakpastian global. Kondisi global seperti konflik geopolitik, gejolak ekonomi, kemudian inovasi iklim menghadirkan dampak negatif bagi peningkatan ekonomi global yang tersebut berdampak pada kondisi sektor ekonomi Indonesia. APBN, tegas dia, mampu berperan menjadi peredam benturan berhadapan dengan risiko-risiko yang tersebut dapat memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, lanjut Sri Mulyani, tantangan ke depan adalah bagaimana mengatur APBN secara lebih banyak optimal. APBN, kata dia, juga menjadi instrumen pada menjaga stabilitas harga jual kemudian mengupayakan pertumbuhan ekonomi, dimana belanja negara diarahkan untuk dapat meningkatkan produktivitas seperti subsidi bunga pembiayaan kredit usaha rakyat serta perkembangan infrastruktur untuk menggerakkan konektivitas antardaerah.
Sri MUlyani mengatakan, Kemenkeu juga menguatkan peran Daerah Chief Economist dan juga Financial Advisor di memberikan rekomendasi kebijakan terhadap para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran yang dimaksud dapat memberikan efek pengganda bagi perkembangan ekonomi.
“Implementasi Lokal Chief Economist menunjukkan bahwa Kemenkeu hadir sebagai intellectual fiscal leaders serta knowledge centre pada melakukan analisis perekonomian regional, dengan harapan dapat memberikan kegunaan sebesar-besarnya bagi pertumbuhan dunia usaha kemudian kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Kemudian, di rangka menjaga dan juga melanjutkan peran APBN sebagai instrumen untuk mencapai tujuan pembangunan, lanjut dia, kebijakan fiskal 2024 disusun untuk melanjutkan reformasi fiskal secara holistik. Strategi dari sisi pendapatan negara diadakan melalui optimalisasi pendapatan dengan masih menjaga iklim investasi, sementara dari sisi belanja negara adalah dengan peningkatan kualitas belanja negara.
“Sementara strategi dari sisi pembiayaan negara adalah dengan pengelolaan pembiayaan secara inovatif pada batas yang dimaksud aman kemudian manageable,” jelasnya.