Kilas balik tragedi kebakaran depo Plumpang

Adirekso.my.id – Ibukota Indonesia – Tidak ada yang tersebut menduga pada Jumat, 3 Maret 2023 waktu malam menjadi hari duka bagi publik Indonesia, khususnya dalam DKI Jakarta Utara.

Sekitar pukul 20.00 WIB, sedang terjadi penerimaan pasokan Pertamax dari Terminal Transit Utama Pertamina Balongan, Kota Indramayu, Jawa Barat, untuk disimpan dalam terminal unsur bakar minyak atau depo Plumpang milik Pertamina di area DKI Jakarta Utara.

Namun, terjadi gangguan teknis pada salah satu pipa penerimaan komponen bakar yang digunakan menyebabkan tekanan berlebih kemudian mengakibatkan ledakan.

Saat 20.20 WIB, api juga asap besar pun membumbung tinggi terlihat dari kedua arah jalan tol di kota hingga menimbulkan langit dalam sekitarnya menjadi gelap lantaran tertutup asap hitam.

Penduduk yang dimaksud berlokasi di tempat Jalan Tanah Merah Bawah RT012/RW09, Koja, Ibukota Indonesia Utara mengaku mencium aroma substansi bakar menyengat juga mendengar hingga tiga kali pendapat ledakan di dalam lingkungan sekitar depo Plumpang.

Nahas, letak tempat tinggal warga hampir tiada berjarak dengan bagian belakang dinding pembatas dari lingkungan depo Plumpang.

Kondisi itu menimbulkan sebagian warga kesulitan menyelamatkan diri di area waktu ledakan, kemudian tak sedikit menjadi korban amukan 'si jago merah'. Api baru bisa jadi dijinakkan tiga jam kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB.

Dinas Penanggulangan Kebakaran lalu Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Ibukota Indonesia menerjunkan 52 unit mobil pemadam dan juga sekitar 250 personel untuk membantu pemadaman di tempat lokasi.

Menurut Pertamina, terdapat dua RW yang mana terdampak dari insiden kebakaran tersebut, yakni RW 01 sebanyak 166 kepala keluarga (KK) serta RW 09 sebanyak 65 KK.

Sedangkan Kepolisian Resor Metro Ibukota Indonesia Utara melaporkan jumlah total warga yang digunakan terkena dampak kebakaran depo Plumpang di area RW01 sebanyak 192 KK, kemudian RW09 60 KK.

Suku Dinas Kependudukan dan juga Pencatatan Sipil Perkotaan Ibukota Indonesia Utara melaporkan ada ​​​​​​​442 KK penyintas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja yang mana mendapat pelayanan administrasi kependudukan pascakebakaran.

Adapun total korban jiwa dari kebakaran di dalam depo Pertamina Plumpang, Koja, DKI Jakarta Utara dipastikan berjumlah 33 orang.

Baca juga: BPBD DKI sebut korban jiwa kebakaran pada Plumpang sebanyak 33 orang

Baca juga: Pertamina temukan penyulut baru kebakaran kilang minyak

​​​​​​​
Evaluasi

Lokasi terminal BBM milik Pertamina yang terlalu dekat dengan kawasan permukiman dalam Jalan Tanah Merah Bawah dinilai mengancam keselamatan penduduk dalam sana.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggalakkan dua opsi terkait solusi permasalahan ini, yaitu memindahkan Depo Pertamina ke tempat lain, seperti wilayah reklamasi dan juga melakukan relokasi permukiman warga di dalam sekitar Depo Pertamina.

Sedangkan DPR RI lewat Komisi VI menggerakkan opsi pemindahan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang di area Koja, Ibukota Utara, ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di area Kalibaru, DKI Jakarta Utara sebagai langkah terbaik.

Atau jikalau tidak, pemerintah diminta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi infrastruktur milik Pertamina di tempat depo Plumpang agar dapat diperbaiki lalu dirawat supaya insiden sama tak terulang lagi.

Tragedi ledakan di tempat depo Plumpang sudah ada pernah terjadi sebelum 2023. Tepatnya pada 2009 silam, tanki bernomor 24 di dalam Depo Pertamina Plumpang terbakar pada Minggu, 18 Januari kemudian memunculkan satu korban jiwa dari pihak pegawai Pertamina.

Pertamina setuju untuk memulai pembangunan terminal energi ramah lingkungan Ibukota Indonesia Integrated Green Terminal di tempat lahan Pelindo Kalibaru, Ibukota Utara.

Terminal itu miliki area seluas 64 hektare dan juga diproyeksikan mempunyai kapasitas penampungan hingga 6 jt barel.

PT Pertamina International Shipping (PIS), selaku Subholding Integrated Marine Logistics, yang dimaksud selama ini fokus menjalankan terminal energi strategis, ditunjuk untuk mengerjakan kemudian mengembangkan Ibukota Integrated Green Terminal tersebut.

PIS berkoordinasi dengan Pelindo akan mulai menyusun studi kelayakan untuk konstruksi DKI Jakarta Integrated Green Terminal. Pembangunan terminal direncanakan berdasarkan perhitungan keinginan energi nasional yang dimaksud akan terus meningkat dan juga semakin bervariasi selama beberapa tahun mendatang.

Terkait aspek pemulihan penyintas tragedi ledakan depo Plumpang, DPRD Provinsi DKI Ibukota Indonesia mengupayakan kompensasi untuk menjamin keinginan publik tetap saja terpenuhi.

Pertamina mendaku telah memberikan beberapa bantuan terhadap warga terdampak seperti bantuan biaya pemakaman, biaya keluarga mengantarkan jenazah, santunan kerahiman, bantuan perlengkapan sekolah serta uang saku, bantuan kontrakan rumah, santunan korban luka, perawatan RS rawat jalan juga tindakan medis lanjutan untuk perbaikan fungsional, bantuan alat usaha kemudian beasiswa lembaga pendidikan anak di usia sekolah bagi korban meninggal.

 
Selain itu, Pertamina juga membuka posko informasi terpadu di dalam Koramil Koja untuk mempermudah warga terdampak di melengkapi dokumen untuk proses penggantian baik kendaraan, harta benda maupun bangunan.
 
Posko yang tersebut dimulai sejak Juni 2023 lalu ini juga melayani warga apabila terdapat kendala pada memenuhi kelengkapan dokumen.

Di posko tersebut, Pertamina juga bekerja sejenis dengan berbagai pihak seperti pengurus rukun warga (RW) setempat, Sucofindo untuk verifikasi data, kantor jasa penilai umum (KJPP) juga Pegadaian untuk penaksiran nilai kendaraan dan juga harta benda lainnya dan juga Polda Metro Jaya terkait dokumen kendaraan warga yang mana apabila terbakar dapat secara langsung dapat melakukan proses pengurusan surat keterangan kepemilikan kendaraan bermotor dalam tempat.

Ketua RW09 Rawa Badak Selatan Abdus Syakur mengakui Pertamina telah memberikan beberapa bantuan untuk warga.

 
"Ada 65 KK dan juga 40 bangunan yang digunakan jadi korban. Sejauh ini memang benar pihak Pertamina telah memberikan bantuan," kata Abdus.
 
Bantuan yang dimaksud diberikan terdiri dari uang sebesar Rupiah 5.600.000 untuk biaya kontrakan korban kebakaran selama tiga bulan, sekaligus yang tersebut saku.
 
Berapa warga yang mana keluarganya meninggal dunia juga telah lama mendapatkan uang santunan sebesar Rp50.000.000.
Wali Daerah Perkotaan DKI Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim juga menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pertamina terkait pemenuhan keinginan penyintas ledakan depo Plumpang, teristimewa tempat tinggal.
 
"Bebas, mereka itu pilih (kontrakan) mau dimana nanti dibayarin. Itu mereka itu (korban kebakaran) yang dimaksud mencari, nanti lapor ke Pertamina kemudian mereka itu yang tersebut akan membayar," kata Ali.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *