Adirekso.my.id – Harus ada evaluasi
Jakarta – Wakil Ketua DPRD DKI Ibukota Khoirudin memohonkan eksekutif Provinsi (Pemprov) DKI mengevaluasi perayaan waktu malam tahun baru, imbas flora rusak pada kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Ibukota Indonesia Pusat.
"Harus ada evaluasi, kalau menghadirkan sejumlah orang itu dengan risiko pasti tumbuhan terinjak," kata Khoirudin untuk wartawan pada Jakarta, Selasa.
Khoirudin menjelaskan, seharusnya perayaan di tempat lokasi besar seperti itu sudah ada diantisipasi sangat hari oleh Pemprov DKI beserta dinas terkait.
Terlebih, dikhawatirkan sebagian tumbuhan yang mana rusak dapat menghabiskan sejumlah biaya untuk diperbaiki serta diganti menjadi baru kembali.
"Itu harus diantisipasi oleh Pemda, kan jadi pergi dari biaya lagi untuk perbaikan taman lalu sebagainya," katanya.
Maka dari itu, menurut dia, perlu adanya tindakan tegas dari Pemprov DKI bagi pengunjung yang ketahuan merusak tumbuhan di dalam tempat umum.
Dia berharap Dinas Pertamanan serta Hutan Daerah Perkotaan DKI mampu segera memperbaiki serta mengganti vegetasi rusak agar sanggup memulihkan pemandangan semestinya.
Ia barharap kejadian ini tak terulang kembali lalu menjadi unsur evaluasi bagi Pemprov DKI.
Selain itu, perlu juga ada kesadaran warga untuk menjaga kebersihan maupun estetika prasarana umum demi menciptakan kenyamanan bersama.
"Ini tanggung jawab bersatu antara pemerintah lalu masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya, dilaporkan beberapa flora di area Bundaran HI rusak akibat terinjak-injak ketika publik padat merayakan Tahun Baru 2024 pada Hari Sabtu (31/12) di malam hari hingga Akhir Pekan (1/1) dini hari.
Sementara, Dinas Pertamanan juga Hutan Pusat Kota (Distamhut) DKI DKI Jakarta mengumumkan flora yang mana rusak akibat pesta waktu malam tahun baru hanya saja seluas total 208 meter persegi sebagai bakung lele, aralia, juga bougenville yang dimaksud berada pada lokasi terpisah di area jalur hijau.
"Semua kami ganti, butuh waktu dua hari," kata Kepala Pusat Informasi kemudian Berita Distamhut DKI Ibukota Ivan Obi.